Lampung Utara, MAN 1 (Humas)–– Loka Diklat Bandar Lampung yang dihadiri oleh Dr. Martatik, M. Si. beserta tim melaksanakan pendampingan implementasi Kurikulum Merdeka berbasis komunitas di Madrasah Aliyah Negeri (MAN) 1 Lampung Utara. Kegiatan ini merupakan bagian dari upaya untuk mendukung madrasah dalam menerapkan kurikulum yang lebih relevan dan terhubung dengan kebutuhan masyarakat sekitar. Kamis (07/11)

Turut hadir dalam pendampingan ini ketua Pokjawas Bapak H. Tumadi, M. Pd. Dan pengawas pembina Ibu Marita Sari, M.Pd serta diikuti oleh para guru dan tenaga pendidik di MAN 1 Lampung Utara. Dalam acara tersebut, para peserta diberikan pelatihan tentang prinsip-prinsip Kurikulum Merdeka, termasuk pembelajaran yang lebih fleksibel, berbasis proyek, serta integrasi dengan kearifan lokal dan potensi komunitas sekitar.

Kepala MAN 1 Lampung Utara, Bapak M. Nasir, S.Pd I menyampaikan apresiasi atas dilaksanakannya kegiatan ini. Menurutnya, pendampingan ini sangat penting untuk meningkatkan kualitas pembelajaran di madrasah dan menjawab tantangan pendidikan yang terus berkembang. “Kurikulum Merdeka bukan hanya tentang perubahan materi ajar, tetapi juga tentang bagaimana kita membangun proses pembelajaran yang relevan dengan kebutuhan siswa dan masyarakat,” ujar Nasir.

Ketua tim Loka Diklat Bandar Lampung Ibu Dr. Martatik, M.Si memberikan paparan mengenai pentingnya pengembangan kurikulum berbasis komunitas yang mengintegrasikan potensi daerah dalam proses belajar mengajar. “Kurikulum Merdeka membuka ruang yang lebih besar bagi siswa untuk belajar dari lingkungan sekitarnya, serta memperkaya wawasan mereka dengan keterlibatan langsung dalam kegiatan berbasis komunitas,” jelas Martatik.

Kegiatan pendampingan ini dirancang untuk tidak hanya mengedukasi guru tentang teknis pelaksanaan kurikulum, tetapi juga untuk membangun pemahaman bersama mengenai pentingnya kolaborasi antara sekolah, masyarakat, dan pemerintah dalam menciptakan pembelajaran yang kontekstual dan bermakna. Di tengah sesi acara, MAN 1 Lampung Utara menampilkan senam kreasi dari peserta didik kelas X sebagai upaya implementasi kurikulum merdeka dalam kegiatan P5RA.

Dalam sesi tanya jawab, para guru MAN 1 Lampung Utara menyampaikan berbagai kendala dan harapan mereka terkait penerapan Kurikulum Merdeka. Beberapa guru mengungkapkan perlunya dukungan lebih dalam hal pelatihan dan penyediaan bahan ajar yang sesuai dengan karakteristik dan kebutuhan siswa di daerah mereka.

Sebagai bagian dari pendampingan ini, para peserta juga diajak untuk merancang kegiatan pembelajaran yang melibatkan komunitas, seperti proyek pengelolaan sumber daya alam lokal, budaya daerah, serta kegiatan sosial yang dapat meningkatkan kesadaran lingkungan dan sosial di kalangan siswa.

Dengan adanya pendampingan ini, diharapkan implementasi Kurikulum Merdeka berbasis komunitas di MAN 1 Lampung Utara dapat berjalan lancar, memberikan manfaat nyata bagi siswa, dan menjadi model bagi madrasah lain dalam pengembangan pendidikan yang lebih holistik dan terintegrasi dengan kebutuhan masyarakat. (Tfr/Cnm/Ar)

By MAN1LU

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *